Minggu, 27 Oktober 2013

TUGAS 3 Bahasa Indonesia



Coba anda berikan contoh tulisan ilmiah populer, dengan topik persitiwa-peristiwa yang terjadi saat ini

jawab:
Musim Hujan Datang, Genangan di Jalan Muncul



JAKARTA, KOMPAS.com - Baru memasuki awal musim hujan, Jakarta sudah ditemui musuh lamanya, banjir. Genangan langsung muncul di sejumlah ruas jalan saat hujan deras mengguyur Jakarta pekan lalu. Daerah bantaran Kali Ciliwung juga tergenang setelah kawasan hulu hujan deras. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkejaran dengan waktu agar banjir bisa dikurangi.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, musim hujan mulai memasuki Jakarta pada Oktober ini. Puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi pada Desember 2013 dan Januari 2014.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, DKI hanya bisa berkonsentrasi sebatas tugas dan wewenang pemda. "Penanganan banjir bukan hanya di tangan DKI, melainkan juga kewenangan pemerintah pusat. Tugas saya sekarang mengeruk kali kecil, memperbaiki saluran air, dan memperbaiki pompa," ujarnya.
Saat ini, pihaknya menggenjot normalisasi sejumlah waduk agar bisa menambah daya tampung air hujan. Tiga waduk yang sedang dinormalisasi adalah Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, dan Waduk Tomang Barat. Masih ada 12 waduk yang menunggu untuk dinormalisasi, yaitu Waduk Bojong, Waduk Sunter, Waduk Teluk Gong, Situ Lembang, Waduk Melati, Waduk Rawa Babon, Waduk Pedongkelan, Waduk Cengkareng, Waduk Grogol, Waduk Don Bosco, Waduk Pegangsaan 2, dan Waduk Bujana Tirta.
Tidak hanya menormalisasi waduk, DKI juga mengeruk 160 saluran penghubung dan 18 saluran submakro. Di sejumlah ruas jalan terlihat banyak pekerja menggali saluran air yang tertutup bangunan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta juga berencana membuat 1.958 sumur resapan, memperbaiki 492 pompa air, dan menyiagakan posko banjir di 42 kecamatan rawan banjir.
Manggas menambahkan, pihaknya telah membentuk satuan tugas yang akan merespons keluhan masyarakat terkait genangan dan banjir. "Ada 200 titik banjir di Jakarta. Masyarakat mengusulkan ada unit reaksi cepat untuk merespons masalah-masalah di berbagai titik itu," katanya.
Jokowi mengakui, kerja besar menanggulangi banjir Jakarta belum selesai. Masih banyak yang harus dikerjakan dan tidak bisa selesai dalam waktu cepat. Masih banyak kendala, seperti pengadaan alat berat untuk pengerukan yang tidak bisa sesuai target gara-gara tender.
Pengerukan saluran dan perbaikan pompa diharapkan bisa selesai pada Desember 2013. Jokowi optimistis, jika seluruh pompa berfungsi dan saluran-saluran yang ada kembali berfungsi maksimal, Jakarta tidak akan dilanda banjir.

Mencermati serius
Akan tetapi, ahli geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB), Profesor Hasanuddin Z Abidin, Jumat (18/10), meminta agar Pemprov DKI Jakarta mencermati secara serius fenomena limpasan air pasang laut yang melampaui tanggul laut di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Penurunan tanah yang tinggi di Jakarta menyebabkan pasang laut kerap mengakibatkan banjir atau rob di sejumlah tempat di Jakarta Utara.
Berdasarkan penelitian penurunan tanah Jakarta yang dilaksanakan Fakultas Geodesi ITB yang dilaksanakan tahun 2011, ditemukan penurunan tanah di Muara Baru mencapai 10 cm sampai 15 cm per tahun.
Penurunan tanah juga terjadi di beberapa lokasi di Penjaringan. Sementara pasang laut tertinggi tak pernah lebih dari 120 cm. Adapun rata-rata permukaan tanah di utara Jakarta sudah berada di bawah permukaan laut. Penurunan tanah ini, menurut Hasanuddin, sudah menjadi karakter tanah di kawasan utara Jakarta karena sebagian besar tanahnya terbentuk dari sedimentasi laut. Oleh karena itu, sifat tanahnya labil.
Secara geologis, sedimentasi laut akan selalu mengalami kompaksi atau pemadatan secara alamiah. Proses pemadatan itu akan lebih cepat jika di atas tanah itu terdapat pembangunan konstruksi berat dan penyedotan air bawah tanah.
Dari hasil penelitian selama 20 tahun terakhir, lanjut Hasanuddin, penurunan tanah di Jakarta sudah terjadi di beberapa lokasi di Jakarta Pusat akibat penyedotan air bawah tanah yang besar. Oleh karena itu, perencana pembangunan kota Jakarta harus memperhatikan kecepatan penurunan tanah di Jakarta dalam setiap membuat perencanaan pembangunan.
Jika saat pasang tertinggi mencapai 2 meter di atas permukaan Jakarta, dengan kecepatan penurunan tanah 10 cm sampai 15 cm per tahun, perlu dibangun tanggul laut setinggi 4 meter. Jika tanggul laut hanya 3 meter seperti yang ada sekarang di pesisir Jakarta, air laut akan rawan melimpas ke daratan saat air laut pasang.

Sumber:
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/21/0805230/Musim.Hujan.Datang.Genangan.di.Jalan.Muncul



“ Menurut pendapat saya, karya tulisan tersebut adalah suatu hal yang sedang menjadi tranding topic apabila musim penghujan datang. segala upaya yang telah dilakukan oleh bapak Gubernur DKI Jakarta merupakan cara yang terbaik, sebagai contoh dibangunya BKT, dan yang terbaru saat ini adalah dibangunya kembali waduk Ria Rio. Itu dilakukan karena untuk mengatasi banjir yang akan dimulai dimusim penghujan. Segala upaya telah dilakukan oleh pemeritah, tapi gimanapun semua kembali kepada masyarakat,apabila masyarakat tidak menjaga kebersihan lingkungan gimana mau terjadi perubahan kalau masyarakat saja masih membuang sampah sembarangan. Jadi tanamkan niat pada pribadi masing-masing khususnya warga Jakarta agar merubah Jakarta menjadi lebih baik yang bebas banjir”.

Rabu, 23 Oktober 2013

 Sosialisasi kurang, pasar modal RI kalah saing

Sindonews.com - Direktur IT PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Adikin Basirun mengatakan, kapitalisasi pasar (marketing capitalization) Bursa Indonesia masih kalah saing dengan Malaysia.

Adikin melihat, kurangnya pemahaman masyarakat di luar pulau Jawa terhadap informasi-informasi mengenai pasar modal menjadi biang keladi masih banyaknya masyarakat yang belum mengerti prinsip investasi melalui produk saham. Hal tersebut menjadi alasan penetrasi pasar modal menjadi lamban.

"Kesadaran saham masih minim, mayoritas investor masih dari Jakarta. Dari 90 persen investor yang berasal di pulau Jawa, sekitar 80 persennya berasal dari Jakarta," kata Adikin di Land Mark Building, Jakarta, Rabu (23/10/2013).

Padahal, kapitalisasi pasar Bursa Indonesia hingga tahun 2013 tercatat mencapai USD394 miliar, dimana dari tahun ke tahunnya tercatat tumbuh sebesar 30 persen. Hal tersebut, seharusnya dapat menjadi salah satu indikator yang bisa menarik investor untuk menanamkan investasinya di BEI.

Lambannya penetrasi pasal modal dapat dilihat dalam profil investasi, dimana sekitar 80 persen investasi berasal dari institusi, sedangkan sisanya retail. Sedikitnya porsi retail karena masih dibutuhkan sosialisasi lebih dalam kepada masyarakat mengenai industri pasar modal.

"Ini yang kita mau dukung dan kita sudah melakukan kerja sama dalam sertifikasi pelaku pasar modal dengan kampus, maka diharapkan sosialisasi dapat berjalan lebih baik dan akan menambah kapitalisasi pasar dan  jumlah investor kita," katanya.

Menyinggung dominasi investor asing di BEI, Adikin menyebutkan porsi investor asing di Indonesia masih cukup besar dan cukup dominan mempengaruhi pertumbuhan indeks bursa saham.

"Porsi investor asing masih besar. Ketika mereka melakukan akumulasi beli ini akan menjadi pendorong pergerakan indeks, namun ketika mereka keluar itu terlihat bahwa dominasi investor asing sangat terasa dampaknya," ucap Adikin.

Adikin mengakui, pemahaman melalui edukasi pasar modal ke masyarakat itu masih sangat minim, oleh karena itu perlu tatap muka antara calon nasabah dengan perusahaan efek yang dituju.

"Aksesibilitas menjadi tantangan terbesar investor lokal, yang 90 persennya berasal dari pulau Jawa," pungkas dia.

sumber:



Analisis;
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai prinsip investasi melalui produk saham, maka itu merupakan hal yang menyebabkan pasar modal RI mnjadi kalah saing. Padahal seharusnya dimana Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi  pemerintah melalui perdagangan instrument melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya.
 

Selasa, 22 Oktober 2013

Demi APEC, Bank Mandiri siapkan uang tunai Rp 5,4 M per hari


Merdeka.com - Dalam upaya mendukung penyelenggaraan APEC di Bali, Bank Mandiri siapkan uang tunai khusus di lokasi tempat APEC berlangsung mencapai Rp 5,4 miliar per hari.
Corporate Secretary Bank Mandiri Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata uang tunai yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kawasan Nusa Dua, yaitu sebesar Rp 2,4 miliar per hari.
Terkait dengan penggunaan kartu kredit maupun kartu debit milik peserta pertemuan APEC yang diterbitkan oleh bank-bank di masing-masing negara peserta, Nixon memastikan jaringan ATM dan EDC Bank Mandiri siap digunakan dan tidak terkendala oleh perbedaan bank penerbit. Sebab, jaringan EDC Bank Mandiri telah terkoneksi dengan jaringan internasional Visa dan Mastercard. Untuk mesin ATM Bank Mandiri, jaringannya telah tersambung dengan Visa, Plus, Mastercard dan Cirrus.
"Melalui kesiapan jaringan perbankan Bank Mandiri, kami ingin penyelenggaraan APEC 2013 di Bali dapat berlangsung lancar dan menghasilkan keputusan yang dapat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi masing-masing negara anggota APEC," ujar Nixon dalam berita tertulis yang diterima merdeka.com, Kamis (19/9).
Selain itu, Bank Mandiri juga menyiagakan 29 kantor cabang dan lebih dari 300 mesin ATM serta 9.156 mesin Electronic Data Captured (EDC) yang berada di Bali untuk memudahkan transaksi keuangan seluruh delegasi dan pendukung pertemuan APEC.
Bank Mandiri merupakan Banking Partner dalam penyelenggaraan APEC di Bali, guna mendukung transaksi para delegasi maupun seluruh pendukung pertemuan pemimpin negara-negara APEC, Mandiri telah menyiapkan EDC serta mesin-mesin ATM yang khusus dipasang di Bali Nusa Dua Convention Centre dan lokasi lain di sekitar tempat penyelenggaraan pertemuan APEC.
"Kami juga menyiapkan 3 unit money changer dan 2 mobile ATM di lokasi acara sehingga semakin memudahkan dan memberikan kenyamanan dalam melakukan transaksi keuangan kepada para peserta, baik delegasi maupun pewarta, yang mengikuti pertemuan APEC. Mandiri juga menyiapkan 10 unit kendaraan shuttle untuk memudahkan transportasi para peserta maupun pendukung pertemuan APEC," tutup Nixon.

Sumber: 


Analisis:
Terkait dengan penggunaan kartu kredit maupun kartu debit milik peserta pertemuan APEC yang diterbitkan oleh bank-bank di masing-masing negara peserta, Nixon memastikan jaringan ATM dan EDC Bank Mandiri siap digunakan dan tidak terkendala oleh perbedaan bank penerbit
BI Tetap Waspadai Perkembangan di Amerika Serikat

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyatakan pihaknya menyambut baik berjalannya kembali layanan pemerintah Amerika Serikat (AS).

"Kalau BI, kita tentu menyambut baik kalau seandainya keputusan terkait dengan debt ceiling dan juga masalah anggaran AS dapat diputuskan," kata Agus seusai acara Annual Report Award (ARA) di Jakarta, Kamis (17/10/2013) malam.

Agus mengatakan bila masalah yang terjadi di AS tersebut terjadi berlarut-larut, maka akan benar-benar berdampak pada ekonomi AS dan tentu saja pada ekonomi dunia. Meskipun demikian, Agus mengatakan BI tetap mewaspadai rencana pengurangan stimulus moneter AS.

"Tentu kita sambut baik dan kita tetap mewaspadai bagaimana rencana AS untuk mengurangi stimulus moneternya. Itu kan di bulan ini sudah tidak terjadi. Kita masih mewaspadai ke depan," ujar Agus.

Lebih lanjut, Agus menyatakan meskipun kondisi di AS sifatnya temporer, pihaknya tetap mewaspadai dengan baik dan terus menjalankan kerjasama yang baik dengan pihak-pihak terkait. Ia berharap kerjasama tersebut dapat tetap berjalan.

"Kita mewaspadai dengan baik dan sebetulnya kami di BI merasa kerjasama yang dilakukan antara BI dengan pemerintah khususnya dengan Kementerian Keuangan dan OJK berjalan dengan baik," kata Agus.

Sumber:


Analisis:
bila masalah yang terjadi di AS tersebut terjadi berlarut-larut, maka akan benar-benar berdampak pada ekonomi AS dan tentu saja pada ekonomi dunia. Sebaiknya harus diadakan kerjasama yang baik dengan pihak-pihak yang terkait agar semua dapat terpenuhi.

LPS Tutup Tiga BPR Bermasalah



JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam 3 bulan terakhir ini baru saja menutup tiga bank. Penutupan tersebut terkait masalah internal yang terjadi di bank masing-masing.

Ketua Dewan Komisioner LPS Heru Budiargo mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan terkait bank bermasalah atau masalah apapun, agar tidak mengganggu kondisi perbankan secara keseluruhan.

"Jadi 3 bulan terakhir ini (sejak Juni-September), ada tiga bank perkreditan rakyat (BPR) yang kami tutup. Ini bank kecil, asetnya kurang dari Rp 5 miliar," kata Heru saat konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Jumat (18/10/2013).

Ia menambahkan, penutupan bank ini karena masalah fraud internal sehingga menyebabkan bank tersebut tidak bisa bertahan melakukan kegiatan perbankan secara umum. LPS pun juga sudah membayarkan dana penjaminan nasabahnya.

Heru juga membantah bahwa penutupan bank ini karena kondisi kekurangan likuiditas yang terjadi di akhir-akhir ini. Apalagi terkait isu kenaikan suku bunga acuan sebesar 150 bps selama lima bulan terakhir.

"Ini tidak ada sangkut pautnya dengan kondisi perekonomian. Ini murni karena masalah fraud internal mereka," tambahnya.

Di sisi lain, LPS juga telah menutup 53 bank selama delapan tahun terakhir. Dari jumlah bank tersebut, 52 bank merupakan bank perkreditan rakyat (BPR) dan satu bank merupakan bank kecil.

"Memang jumlah BPR di Indonesia mencapai 1.800 unit. Kami akan tetap lakukan pembinaan, komunikasi dan pengawasan agar kasus ini tidak merembet ke yang lain," jelasnya.

Sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/10/18/1341329/LPS.Tutup.Tiga.BPR.Bermasalah



Analisi:

sebaiknya apabila sebuah bank mengalami sebuah permasalahan lebih baik ditutup saja agar tidak merugikan pihak-pihak yang terkait khususnya bagi nasabah, sebagai contoh seperti kasus bank century yang telah merugikan banyak nasabah.

 
Pelemahan rupiah masih berlanjut

Merdeka.com - Sama seperti sebelumnya, di mana laju indeks harga saham gabungan (IHSG) masih mampu bertahan di zona positifnya namun, laju rupiah masih terkoreksi. Imbas adanya berita pengganti Gubernur The Fed saat ini, Ben Bernanke, menguatkan nilai tukar USD.
Diperkirakan Rupiah masih berada di kisaran Rp 11.556-Rp 11.530 per USD. "Tak ketinggalan masih alotnya pembahasan anggaran AS masih membuat penghindaran terhadap aset berisiko dan imbasnya negatif bagi rupiah," ujar Analis Trust Securities, Reza Priyambada dalam riset hariannya, Jakarta, Jumat (11/10).
Rupiah kembali tertekan ke posisi Rp 11.500 per USD pada Kamis (10/10) sore, setelah lembaga moneter internasional (IMF) merevisi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,9 persen.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore melemah nilainya sebesar 287 poin menjadi Rp 11.500 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 11.213 per USD.

Sumber:
http://www.merdeka.com/uang/pelemahan-rupiah-masih-berlanjut.html




Analisis:

perlu adanya kerjasama antar Negara-negara luar supaya nilai mata uang rupiah mampu menyaingi ataupun menduduki nilai mata uang asing. Maka dibutuhkanya kerjasama antara investor-investor yang ada di dalam negri maupun diluar negri.